Oleh : William W. Wongso | November 27, 2008
Sumber : http://thejakartaglobe.com/lifeandtimes/kulat-pelawan-fungi-inspired/301237
Kulat adalah bahasa Bangka untuk jamur. Jamur di atas ini biasa disebut kulat ati (hati). berasap aroma kompleks Its menarik saya dan intrik kuliner saya diberitahu oleh batang fibery panjang, yang tampak seperti chanterelle Perancis yang terkenal, tetapi dalam warna coklat tua kemerahan. Kotoran dari tanah itu tumbuh dalam masih jelas - Aku kemudian mengetahui bumi itu ditinggalkan sengaja oleh kolektor, sehingga jamur akan lebih berat dan lebih mahal.
Jamur ini khusus tumbuh hanya selama musim hujan, sehingga ketika spora dilepaskan oleh jamur dan bunga di bawah pohon Pelalawan memiliki warna merah anggur merah ketika masih segar, sehingga lebih langka.
Kisaran harga jamur unik ini bervariasi antara Rp. 400.000 ($ 37,20) dan Rp. 600.000 per kilogram, tergantung pada ukuran, sehingga terjangkau hanya untuk orang kaya.
Dalam sesi mencicipi buta, seorang koki Prancis di Jakarta berpikir bahwa itu adalah jamur kering mahal yang diimpor dari Prancis.
Yang Pelalawan kulat kualitas terbaik harus memiliki batang panjang yang utuh semua jalan sampai ke tutup lembut.
Bangka-Belitung asli menggunakan jamur ini untuk hidangan khusus yang disebut kulat lempah Pelalawan - yang menurut saya mirip dengan jamur kari - menggunakan potongan ayam kampung dari sayap atau kaki untuk dasar saham, membuat hidangan ini antara kari terbaik yang pernah saya mencicipi.
Bangka-Belitung memasak memiliki pengaruh budaya banyak, terutama dari Malaysia dan China, yang memberikan kontribusi pada kekayaan kuliner traditions.To provinsi ini menggambarkan keragaman budaya di Bangka-Belitung, ada lokal mengatakan: "Dak tidak berarti Melayu dan adil bukan berarti Cina. "
Sebagian besar dari gaya unik memasak masih belum diketahui, bahkan banyak orang Indonesia, karena kebanyakan perempuan di Bangka-Belitung hanya memasak hidangan tradisional di rumah, membuat masakan sulit untuk menemukan tempat lain di nusantara.
Setelah kunjungan ke daerah untuk menembak sebuah program memasak, kami melihat bahwa hanya ada beberapa hidangan yang populer ditawarkan di warung (restoran kecil dan warung makanan), seperti otak-Otak, Bangka mie, kerupuk getas dan mpek-mpek, yang semuanya makanan ringan yang terbuat dari makanan laut. Dan hanya di Pasar Kaget, pasar pagi, bisa anda menikmati suatu berbagai berlimpah peranakan (Melayu-Chinese) masakan untuk makan di sana atau dibawa pulang. Seperti halnya jamur Pelawan kulat, teripang berkualitas tinggi dan abalone antara alami menghasilkan diekspor dari Bangka.
tradisi kuliner Indonesia adalah salah satu dunia yang paling beragam, dengan 17.000 pulau yang tersebar di seluruh nusantara, masing-masing dengan berbagai, keyakinan budaya dan agama. Banyak yang masih tidak diketahui masyarakat Indonesia asli dan orang asing.
Banyak para ahli makanan internasional bertanya apa makanan Indonesia adalah, dan jawaban paling masuk akal adalah bahwa tidak ada hal seperti makanan Indonesia, hanya memasak daerah di Indonesia.
Saya percaya harus ada upaya nasional untuk mendukung masing-masing daerah serta kompleksitas memasak daerah, serta untuk menjaga kebiasaan makan yang berbeda untuk generasi yang akan datang.
Selama acara pada bulan Oktober, diprakarsai oleh Asia House dan Diawetkan Indonesia, dan festival makanan 10-hari Bahasa Indonesia di Mandarin Oriental Hyde Park, saya membuat sebuah hidangan yang terinspirasi oleh lempah kulat Pelalawan.
Menggunakan jamur dicampur Prancis kering seperti chanterelle, CEP dan Morel dengan bumbu tradisional Indonesia, saya melayani bass laut pan-membakar dengan beras kunyit kuning, dihiasi dengan sayuran goreng dan disajikan dengan umame sambal, saus Bangka tradisional.
Sebagai teman saya Sacha, koki, mengatakan pada saat itu: ". Makan Happy" "Selamat icip-icip," atau "Selamat Makan".
Lempah Kulat Ati
sumber : http://kokirumah.wordpress.com/tag/jamur/
Bahan:
- kulat ati/jamur pelawan kering
- dada ayam – potong kecil — bisa juga ditambahkan ceker, dan potongan2 ayam, ada juga yang menambahkan ebi
- 10 butir bawang merah – haluskan
- 1 batang sereh – geprek
- 1 ruas lengkuas – geprek
- santan cair
- garam
- minyak goreng
- rendam jamur, kira-kira 15 menit. buang airnya, jangan dipakai karena jamur hutan ini masih mengandung racun.
- tumis bawang merah, sereh, lengkuas sampai harum
- masukkan ayam/udang kering/ceker
- setelah matang, masukkan jamur yang sudah direndam
- tuang santan sedikit demi sedikit
- Tips: jamur ini harus diolah dengan tepat, jika tidak saat dimakan akan membuat kita pusing (seperti mabuk). untuk memastikan jamur sudah matang, masukkan sedikit beras untuk dimasak bersamaan. Jika beras matang, berarti jamur juga matang.
- cicipi kurang apa, jangan lupa bubuhkan garam atau gula jika perlu. kalau suka boleh tambah sedikit terasi.
- Selamat menikmati.

